Mumet tentang trinitas
Utekku Mumet !
-
Beberapa waktu lalu saya mampir ke toko buku philadelpia, Purworejo. sebuah toko buku yang menyediakan buku-buku Kristen. Diantara beberapa buku yang menarik untuk dibeli adalah buku yg berjudul SEJARAH DOGMA TRINITAS, yg ditulis oleh Pendeta Bambang Broto Sudjali,S.Th, buku ini diterbitkan oleh Taman pustaka Kristen Yogyakarta. Buku ini tipis bentuknya, harganya juga lumayan tipis cuma 5rb rupiah, namun walaupun tipis buku ini cukup bisa menggambarkan secara singkat tentang munculnya konsep Trinitas. Bolehlah kita sebut buku ini sebagai salah satu rujukan otoritatif tentang ide Trinitas.
-
Saya mencoba membaca satu-persatu, lembar demi lembar untuk memahami " Sebenarnya apa sih Trinitas itu ?",
-
Hasil pembacaan ini adalah Saya begitu pusing untuk memahaminya, UTEKKU MUMET !
-
Nah pada kesempatan ini saya ingin sedikit berbagi kepusingan ini kepada siapa saja yg mau membaca tulisan ini.
-
Di dalam doktrin Kristen ada 3 dogma yang saling bertolak belakang, pertama Allah adalah Esa ( Ulangan 6:4, Markus 12:29 ). Kedua Yesus tidak disamakan dengan Bapa ( Lukas 23:46, Korintus 15:28 ). Ketiga Kristus adalah Tuhan ( Yohanes 1:1, Korintus 12:3 ). Bagaimana kristen menjelaskan 3 doktrin yg saling kontradiktif ini ?
-
Tokoh Gereja pada abad ke dua berusaha untuk menyelesaikan persoalan ini. IRENEUS seorang Uskup di Lyon ( Perancis Selatan ), berpendapat bahwa Kristus adalah Allah sepenuhnya yg mengenakan tubuh dan jiwa manusia. Tubuh dan jiwa tadi , karena penggabungan yg erat dengan bagian kristus yg ilahi, mengambil alih sifat keilahian, yaitu kekekalan. Dengan demikian, sesudah mati, Kemanusiaan Kristus bangkit pula dan ikut naik ke sorga.
-
Sementara Origenes seorang Uskup dari Alexandria, Mesir berpendapat bahwa Kristus adalah Logos ( firman ) yg diperanakkan dari kekal oleh Bapa. Ia adalah se Zat dengan Bapa, tetapi ia adalah " Allah kedua " dalam artian lebih rendah dari Bapa.
-
Membaca keterangan di atas kamu sudah mulai pusing Belum ? Lanjut...
-
Ajaran-ajara Ireneus dilanjutkan dan dikembangkan oleh Althanasius seorang Uskup di Alexandria. Sementara ajaran-ajaran Origenes dikembangkan oleh Arius seorang Theolog Alexandria.
-
Althanasius memegang teguh pendapat Ireneus bahwa Kristus adalah Allah sepenuhnya, dan tidak boleh dibedakan dengan Bapa. Sebaliknya Arius berpendapat bahwa Kristus berada di bawah Bapa. Kristus bagi Arius adalah makhluk. Ia disebut Allah karena diangkat Bapa menjadi Anak Allah.
-
Terjadi perdebatan keras, serta berlarut-larut terhadap dua ide di atas. Maka atas inisiatif Kaisar Konstantinus diselenggarakan Konsili Nicea pada tahun 325. Konstantinus memberikan rumusan Iman Kristen yg berbunyi :
-
" Kita percaya kepada satu Allah , Bapa yg maha kuasa, pencipta segala-galanya yg kelihatan dan yang tidak kelihatan. Dan kepada satu Tuhan , Yesus Kristus, Anak Allah , yg diperanakkan dari Bapa selaku anaknya yg tunggal, yg DARI HAKIKAT BAPA, Allah dari Allah, terang dari terang, Allah sejati dari Allah sejati, yg diperanakkan bukan dijadikan, yaitu apa yg di sorga dan yg di bumi. Yang demi kita manusia dan demi keselamatan kita , turun dan menjadi daging, menjelma menjadi manusia, menderita sengsara, dan bangkit pula pada hari yg ketiga, naik ke sorga, dan akan datang untuk menghakimi orang yg hidup dan orang yg mati. Dan kepada Roh Kudus Gereja Umum mengutuki mereka yg mengatakan bahwa pernah ada waktu dimana ia ( kristus ) belum ada, sebelum ia diperanakkan dari yg tidak ada, atau yg mengira bahwa anak Allah adalah atau mempunyai hakikat lain ( daripada Bapa ), atau adalah diciptakan, akan dapat berubah atau menjadi lain ".
-
Rumusan Konstantin di atas disepakati bersama dalam Konsili Nicea. Apakah dengan rumusan di atas masalah menjadi selesai ? Ternyata belum. Bagi Althanasius maupun Arius rumusan di atas masih samar dalam hal SEHAKIKAT DENGAN BAPA.
-
Untuk menyelesaikan masalah di atas maka pada tahun 381 Kaisar Theodocius menyelenggarakan Konsili Konstantinopel. Hasil dari Konsili Konstantinopel adalah IMAN NICEA-KONSTANTINIPEL, sebagai berikut :
-
" Aku percaya kepada Satu Allah, bapa yg maha kuasa, pencipta langit dan bumi, segala yg keliahatan dan yg tidak kelihatan. Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, anak Allah yg tunggal, yg lahir dari sang bapa sebelum ada segala jaman. Allah dari Allah, terang dari terang, Allah yg sejati dari yg sejati, diperanakkan bukan dibuat, sehakikat dengan sang bapa, yg dengan perantaraanyya segala sesuatu dibuat, yg telah turun dari surga untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita, dan menjadi daging, oleh Ruh Kudus dari anak dara Maria, dan menjadi Manusia, dan disalibkan bagi kita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, menderita dan dikuburkan, yg bangkit pada hari ke tiga, sesuai dengan isi kitab-kitab, dan naik ke surga, yg duduk di sebelah kanan sang bapa, dan akan datang kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yg hidup dan yg mati. Yang kerajaannya takkan berakhir. Aku percaya kepada Ruh kudus, dan jadi tuhan yg menghidupkan, yg keluar dari sang bapa dan sang anak, yg bersama-sama sang bapa dan sang anak disembah dan dimuliakan, yg telah berfirman dengan perantaraan para nabi. Aku percaya satu gereja yg kudus dan umum dan rasuli. Aku mengaku satu baptisan untuk pengampunan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati, dan kehidupan di jaman yg akan datang. Amin. "
-
Apakah rumusan di atas menyelesaikan masalah ? Ternyata belum. Kamu sudah mulai pusing belum memikirkan rumusan di atas ? Lanjut...
-
Masalah muncul dengan persoalan HAKIKAT KRISTUS, yakni terkait keilahian Kristus dan kemanusiaan kristus. Dalam masalah ini muncul aliran Cyrillus dan Nestorius. Cyrillus adalah Uskup Alexandria, sementara Nestorius adalah seorang Patriackh Konstantinopel. Cyrillus menyatakan bahwa Keilahian Kristus dan Kemanusiaan kristus hubungannya sangat erat diibaratkan antara air dan susu ketika keduanya dicampur. Sedangkan Nestorius berpendapat bahwa antara keilahian kristus dan Kemanusiaan kristus hubungan keduanya tidak begitu erat, ibarat air yg dicampur dengan minyak. Zat-zat tersebut tidak bercampur karena masing-masing mempertahankan sifatnya sendiri-sendiri.
-
Pusing gak memikirkan paragraf di atas ? Bayangan saya perdebatan di atas menjawab pertanyaan dasar, Yesus ( kristus ) itu manusia atau Tuhan. Dijelaskan dalam iman nicea-Konstantinopel bahwa Tuhan itu Bapa, yesus Kristus juga Tuhan. Yesus maupun bapa adalah Esa. Yesus yg faktanya adalah Manusia dianggap sebagai Tuhan, padahal Tuhan ( Bapa ) bukan manusia, lalu bagaimana menjelaskan bahwa kristus adalah Tuhan ( Keilahian kristus ) DALAM WAKTU BERSAMAAN bahwa Kristus adalah manusia ( Kemanusiaan Kristus ). Mulai paham maksud saya ? Kalau pusing wajar.
-
Untuk menjawab pertanyaan di atas pertikaian itu diselesaikan di dalam Konsili Chalcedon pada tahun tahun 451. Hasil dari Konsili Chalcedon adalah : Kedua tabiat kristus adalah tak terbagi dan tak terpisah, tetapi juga tak bercampur dan tak berubah. PAHAM ATAU MUMET dengan penjelasan ini ? Kalau pusing berarti sama dengan saya, saya juga mumet. Maka cukup buat nambah wawasan saja.
-
Jadi apa itu Trinitas ? Pada bagian akhir kesimpulan BUKU sejarah dogma trinitas dijelaskan bahwa Allah itu satu dalam zat nya, dan tiga dalam pribadi atau oknumnya ( Una substantia Tres personae ), atau dalam bahasa Yunani satu dalam Oukusianya dan tiga dalam hypostasisnya.
-
Paham ? Musmet ? Bingung ?
-
Di dalam kitab Nidzam Islam Bab Thariqul Iman ( Jalan menuju Iman ) , buah karya Syaikh Taqiyuddin An Nabhani ( Muassis Hizbut Tahrir ), disana ada penjelasan bahwa diantara ketiga kemungkinan tentang Al Khalik ( Pencipta ), salah satunya adalah Bahwa Al Khalik menciptakan dirinya Sendiri. Jelas bahwa kemungkinan ini adalah kemungkinan yg batil, karena pada saat yg bersamaan Al Khalik ( pencipta ) juga sekaligus sebagai Makhluk ( yg diciptakan ). Tidak masuk akal. Al Khalik itu memastikan bahwa bukan Makhluk. Karena Makhluk mempunyai sifat lemah, terbatas, dan serba kurang.
-
Terkait dengan Nabi Isa, dalam Akidah Islam dijelaskan secara gamblang bahwa Nabi Isa alaihissalam adalah salah satu manusia utusan Allah swt sebagaimana para utusan Allah swt yg lainnya.
-
Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putra Allah” dan orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putra Allah”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka;bagaimana mereka sampai berpaling?. Mereka menjadikan orang- orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan” [At Taubah : 30-31]
-
“ Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata : ‘Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putra Maryam”. [Al Maidah:17]
-
“Artinya : Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga” [Al Maidah:73]
-
By : Pristian Surono Putro ( Penulis, Founder Komunitas Suka Baca Indonesia )
-
Langsung Share aja untuk berbagi Kemumetan :-)
https://www.facebook.com/1830087963/posts/10212584940138366/
Comments
Post a Comment