Kitab Al Barzanjiy, ringkasan terjemahannya

Kitab Al Barzanjiy Dalam Perspektif Politik, BUKAN Tanggapan Untuk Gus Rembes
-
Melihat judulnya saja sepertinya serius bangat ya ?
-
Saat masih duduk dibangku madrasah dulu, rutin setiap sabtu malam ahad, ba’da shalat isya berjamaah, kami para santri bersama-sama melantunkan Syair Al barzanjiy. Biasanya yang kejatah membacakan pembacaan syair adalah santri senior.
-
Dalam salah satu materi pelajaran di madrasah dulu adalah pelajaran Tarikh islam. Dalam pelajaran itu kami para santri diajari oleh Ustad tentang perjalanan hidup nabi, dari masa pra kondisi keadaan sebelum nabi Muhammad SAW lahir, saat kelahirannya, interaksinya dengan masyarakat , beserta saat-saat beliau menerima wahyu, peristiwa isra’ mi’raj, cobaan dakwah yang beliau hadapi, hingga Hijrahnya beliau ke Madinah. Membangun masjid di madinah, peristiwa Hudaibiyah, Termasuk perang badar, perang uhud, khandaq, hingga wahyu terakhir saat haji wada’, sampai wafatnya beliau.
-
Salah satu kitab tarikh yang menjadi rujukan para ustad kami saat itu adalah Kitab Al barzanjiy. Karena memang isinya yang ringkas, padat, dan memang sudah menjadi ‘urf ( kebiasaan ) kami para santri untuk rutin membacanya. Jadi sudah familier di telinga.
-
Penyusun kitab Al barzanjiy adalah Syaikh Ja’far Bin Husain Bin Abdul karim Bin Muhammad Al barzanjiy. Beliau lebih dengan julukan Syaikh Al barzanjiy, karena dinisbahkan pada nama desa yakni Barzanjiyah yang terletak di kawasan Akrad ( Kurdistan ).
-
Judul asli Kitab Al barzajiy sebenarnya adalah ‘Iqd Al Jawahir ( Untaian kalung permata ), yang disusun oleh penulisnya untuk meningkatkan kecintaan kepada nabi Muhammad SAW. Namun kitab ini lebih dikenal dengan sebutan Al barzajiy yakni untuk menisbatkan pada nama julukan penulisnya, Syaikh Al barzanjiy.
-
Beliau Penulis kitab Al barzanjiy terlahir di Kota madinah Al Munawwarah pada hari kamis awal bulan dzulhijah tahun 1126 H ( 1711 M ), dan wafat pada hari selasa selepas asar tanggal 4 sya’ban tahun 1177 H ( 1766 M ) dan dimakamkan di Baqi’ bersebelahan dengan putrid nabi Muhammad SAW.
-
Beliau adalah seorang hufadz, dan seorang Alim Al “allamah, dan menjadi Ulama’ besar, Mufti sekaligus khatib di Masjid nabawi.
-
BAGAIMANA KONDISI MAKKAH DAN DUNIA SECARA UMUM PRA KERASULAN NABI Muhammad SAW ?
-
“ Maka muliakanlah nasab ini, nasab yang telah disucikan Allah Ta’ala dari perzinahan di masa jahiliyah “
( BAB II Maulid Al barzanjiy, syair ke 17 )
-
Dari syair ini bias kita lihat bagaimana kondisi social budaya masa jahiliyah ini, saat pergaulan bebas merajalela, dan menjadi hal biasa di kalangan msyarakat.
-
“ Seluruh istana kerajaan kisra di negeri madain memecah dan membelah. Yang telah dibangun dan ditinggikan oleh Anusyarwan. Empat belas menara tinggi yang menjulang ke angkasa runtuh berantakan. Hancur luluh kemaharajaan kisra, karena tergoncang dengan kejadian besar kelahiran nabi Muhammad SAW. Semua api pemujaan di seluruh tanah jajahan Persia padam seketika “. ( Bab VI maulid Al barzanjiy, syair 9-13 )
-
Syair di atas menggambarkan Adi daya dunia saat itu yakni Kerajaan Kisra, Persia, penyembah Api. Peradaban yang lebih muda yakni Romawi yang berpusat di Byzantium. Juga kondisi arab sendiri adalah penyembah batu berhala. Di sekitar ka’bah sendiri ada 360 berhala, belum lagi ditambah masing-masing rumah penduduk makkah saat itu punya berhalanya masing-masing, yang terkanal adalah latta, Uzza, manath, dan Hubbal.
-
MASA TAHAPAN PEMBINAAN ( MARHALAH TASQIF )
-
“ Kemudian turun wahyu yang berbunyi YAA AYYUHAL MUDATSIR ( Wahai orang yangberselimut ). Wahyu pertama yang mendahuluinya adalah surat Al ‘alaq. Yang menjadi saksi pengangkatannya menjadi rasul dengan membawa berita gembira dan peringatan bagi orang yang diserunya “. ( BAB XII Maulid Al barzajiy, syair 16-18 )
-
“ Orang lelaki pertama yang beriman kepada nabi SAW adalah Abu Bakar As Siddiq, orang yang menemani beliau ketika bersembunyi di Gua Tsur. Dan dari golongan anak kecil adalah ‘Ali Bin Abu thalib, dan dari golongan perempuan adalah Khadijah yang hatinya sudah dikuatkan dan dipelihara keimanannya. Dari kalangan hamba sahaya adalah Zaid Bin haritsah, dan dari kalangan hamba sahaya yang belum bebas adalah Bilal Bin Rabbah yang disiksa tuannya yang bernama Umayyah. Yang kemudian ditebus oleh Abu bakar As Siddiq untuk dimerdekakan. Seterusnya berturut-turut masuk islam; Utsman bin Affan, Saad Bin Abi Waqash, Sa’id Bin Zaid, Thalhah Bin ubaidillah, Abdurrahman bin auf, Zubair Bin Awwam, saudara-saudara lelaki sepupu Nabi SAW, dan anak lelaki Sharriyah “
-
“ Adapun selain orang-orang tersebut masuk Islam atas usaha dan jasa Abu bakarAs siddiq. Pada waktu itu, beliau SAW dan para sahabat masih sembunyi-sembunyi dalam menjalankan ibadahnya “

( BAB XIII, Maulid Al barzanjiy, syair  1-7 )
-
Pada masa tahapan pembinaan ini Nabi Muhammad SAW membentuk Kutlah dakwah dengan anggotanya adalah generasi sahabat Assabiqunal Awwalun. Mereka para sahabat dibentuk oleh nabi menjadi orang yang bersyakhsiyyah islamiyah, dengan aqliyah dan nafsiyah berlandaskan Aqidah islam. Secara tekhnis mereka dikumpulkan di rumah sahabat Arqam. Dengan pembinaan yang membekas membentuk para sahabat yang Mufakkirun, Muharrik, dan Siyasiyun.
-
TAHAPAN BERINTERAKSI DENGAN UMAT ( MARHALAH TAFA’UL UMMAH )
-
“ sehingga turun ayat surat al Hijr ayat 94 barulah beliau  SAW bangkit menyeru umat terang-terangan dan beribadah kepada Allah. Beliau mengecam kepada penyembah berhala dan mengajak supaya beribadah kepada Tuhan yang Ahad. Ajakan beliau ini ditentang oleh kaum Musyrikin dengan permusuhan terbuka dan penganiayaan para sahabat. Oleh karenanya kaum muslimin mendapatkan tekanan yang sangat berat. Sehingga pada tahun ke lima dari kenabian terpaksa mereka berhijrah ke habasyah “. ( BAB XIII, Maulid Al Barzanji syair 8-11 )
-
Pada tahapan interaksi ini, Kutlah rasul ini melakukan As shiraul Fikri ( pertarungan pemikiran ) dengan menjelaskan dan membongkar kepada masyarakat segala macam ide dan konsep yg berlawanan dengan akidah Islam, Kifahus siyasi ( Pertarungan Politik ) dengan mengkritisi dan persengkongkolan jahat para penguasa jahiliah saat itu dalam menindas umat. Pada tahapan inilah terjadi benturan yang keras dengan kafir Quraisyi dengan terjadi penyiksaan terhadap anggota Kutlah Nabi SAW. Dalam tahap ini Kutlah nabi konsisten untuk senantiasa melakukan Pemikiran dan politik, tanpa kekerasan fisik.
-
AKTIVITAS  THALABUN NUSHRAH
-
“ Penganiayaan kaum Quraisyi terhadap beliau SAW semakin leluasa dan menjadi-jadi. Akhirnya beliau pergi ke Thaif untuk menyerukan Islam kepada bani tsaqif. Akan tetapi sambutan mereka semakin bertambah buruk. Bahkan mereka ramai-ramai mengusir beliau dengan segala ucapan-ucapan yang kotor lagi keji. Mereka melontari batu kepadanya sehingga kasutnya berlumuran darah “. ( BAB XIII, maulid AL Barzanji, Syair 20-22 )
-
Beliau selain ke Bani Tsaqif juga menemui 12 bani lainyya , dalam rangka Mencari Ahlun Nushrah yang akan memberikan himayah terhadap dakwahnya yang semakin mendapat tekanan dari kafir Quraisyi, dan juga menerapkan Islam dalam kewilayahan. Dalam tahapan ini Rasulullah sebagai pemimpin Kutlah senantiasa Konsisten dan terus menerus untuk mencari AHLUN Nushrah.
-
“ kemudian Beliau SAW menyatakan dengan terus terang tentang kerasulannya kepada seluruh suku Quraisyi, pada hari-hari orang melakukan ibadah haji. Terdapat enam orangdari sahabat anshar yang suka rela menyatakan iman kepada rasulullah SAW. Pada Musim haji tahun berikutnya, telah datang pula 12 orang dari golongan sahabat ansar yangberibadah haji serta melakukan janji prasetiya kepadanya. Sepulang mereka ke Madinah, maka agama Islam menjadi tersiar dan tersebar luas di kota madinah, karena kota madinah itu  menjadi tempat pengungsianNabi SAW dan  menjadi tempat tinggalnya  “
-
“ Pada tahun ke tiga dari  Hijrah, datang lagi kepadanya rombongan 73, atau 75 orang lelaki dan 2 orang perempuan dari suku Auz dan Khazraj. Mereka menyatakan baiat kepada Nabi SAW dan beliau Nabi SAW memrintahkan 12 orang dari mereka untuk memimpinnya. Sejak saat itu mereka lalu berkemas untuk melakukan Hijrah dari Makkah menuju madinah “

( BAB XV, maulid AL barzanji Syair 1-7 )
-
Akhirnya Pertolongan Allah SWTdatang kepada Kutlah nabi dengan munculnya Suku Auz dan Khajraj yang bersedia untuk menjadi Ahlun Nushrah, dan siap untuk menjaga Islam sebagaimana mereka menjaga harta dan keluarga mereka. Pada awalnya nabi mengutus sahabat mush’ab Bin umair untuk mengajarkan Islam kepada penduduk madinah. Hingga dengan dakwah mush’ab dengan control Nabi SAW sebagai pemimpin kutlah, tidak ada satupun rumah di madinah, pasti ada anggota keluarganya menjadi muslim. Islam sebagai sebuah pandangan hidup dan system menjadi pembicaraan umum di masyarakat madinah, termasuk figure rasulullah sebagai calon kepala Negara menjadi perbincangan hangat serta sangat dinanti kedatangannya. AHlun Nushrah itu adalah Sa’ad Bin Mu’adz, dan Usaid Bin Hudhair, pemimpin suku juga sekaligus pemimpin militer.
-
Setelah didapatkannya Nushrah secara De Jure islam sudah siap diterapkan di Madinah. Tinggal secara De facto peradaban baru , yakni daulah islam madinah dengan politik dalam dan luar negerinya di atur Islam, serta keamanannya berada independent di tangan kaum Muslimin, yakni saat hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
-
TAHAPAN ISTILAMUL HUKMI, DAN TATBIQUL AHKAM
-
“ Mereka menyatakan bai’at kepada beliau Nabi SAW. Dan beliau memerintahkan dua belas orang dari mereka untuk memimpinnya.
-
“ Pada Tanggal 12 rabiul awwal , sampailah beliau di madinah, dan tempat-tempat di Madinah ketika itu menjadi terang-berderang sebab Nurnya. Dan setelah sampai disana, beliau SAW disambut oleh sahabat Anshar dan singgah di Quba untuk membina masjid yang berdasarkan Taqwa “

( BAB XVI, maulid Al barzanji Syair 13 ).
-
Sempurna sudah, peradaban baru terlahir, yang kelak akan menaklukkan Kisra Persia, menghempaskan Romawi Konstantinopel. Saat itu Ayat-ayat ahkam bisa diterapkan dalam konteks kenegaraan.

-
By : Pristian Surono Putro ( Penulis Buku Dakwah Sekolah Dalam Aksi )
-

Sumber referensi :
-Kitab Maulid AL barzanji, Syaikh Ja’far Bin Husain Bin Abdul karim Bin Muhammad Al barzanjiy
-Kitab Daulah Islam, Syaikh Taqiyuddin An Nabhani
-Sirrah nabawiyah, Syaikh Syafiurrahman AL Mubarakfuri
-Sirrah Nabawiyah, Syaikh Ali Hasan An Nadwi
-
Silahkan Share ya.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10212388303462572&id=1830087963

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan