Semua rezim telah menipu

*SEMUA REZIM TELAH MENIPU, TIDAK-KAH UMAT INI INGIN SEGERA KEMBALI KEPADA SYARIAH ?*

Oleh : Nasrudin Joha

Hari ini, Andi Arif dari Demokrat mencak-mencak atas kasus Jiwasraya. Wajar, ada duit nasabah sebesar 13,7 triliun dirampok. Karena jiwasraya BUMN, ini sama saja perampokan uang negara.

Tapi Andi Arif lupa, jika dahulu rezim SBY juga merampok. Merampok uang negara, modusnya melalui _Bail Out_ Bank Century. Memang benar, nilainya lebih rendah ketimbang yang dirampok dari jiwasraya. Namun, jika dihitung dengan kurs dollar, nilai rampokan Bank Century tidak jauh beda dengan rampokan Asuransi Jiwasraya.

Orang DPR berlagak kritis, padahal semua hanya untuk cari posisi. Syukur ikut 'Ngalap Berkah' dari duit rampokan jiwasraya. Baik secara langsung maupun melalui mekanisme holding BUMN asuransi.

Di zaman Megawati juga sama, modusnya BLBI duit rakyat dirampok. Jadi, semua rezim nasionalis yang mengaku cinta tanah air ini, semuanya punya peran dalam menggarong uang negara.

Semua telah diberi kesempatan untuk memimpin, semua juga telah menggunakan kesempatan kekuasaan untuk merampok. Jadi, apa lagi yang diharapkan dari rezim sekuler ini ?

Kita juga paham, semua yang mengaku oposisi itu karena belum dapat posisi. Kalau sudah dapat posisi, berubah menjadi koalisi. Jadi, kalau didepan publik sok vocal, kritis, itu karena belum dapat bagian. Kalau sudah dapat bagian, mingkem.

Contoh saja Prabowo, dahulu begitu menggebu, berapi-api bilang Pilpres dicurangi, berkoar akan timbul dan tenggelam bersama rakyat. Begitu dapat jatah jadi Menhan ? Dia tak lagi menjual narasi kecurangan, dia bahkan rela menjadi anak buah orang yang dahulu dituduhnya berbuat curang.

Lantas, Kemana lagi umat ini berharap ? Kepada partai apa lagi ? Kepada tokoh yang mana lagi ? Apa harus menunggu Pemilu lagi ? Menunggu Pilres lagi ?

Sedungguhnya, Nasjo sangat mencintai umat ini. Nasjo, tak ingin umat ini terantuk batu, masuk ke jurang kelam demokrasi untuk yang kesekian kalinya.

Karena itu Nasjo mengingatkan kepada umat ini, agar hanya berharap kepada Allah SWT, dan menjadikan perjuangan penerapan Islam kaffah, penegakan syariah, sebagai agenda utama perjuangan umat ini. Umat, jangan lagi mau ditipu janji manis demokrasi.

Umat jangan mau, diminta menunggu Pemilu lagi, diminta menunggu Pilpres lagi. Umat, tentu tak mau menunggu untuk kembali ditipu bukan ? Bukankah, menyandarkan urusan ini pada Pemilu atau Pilpres sama saja menyerahkan leher umat ini pada para politisi busuk itu ?

Umat ini wajib bergerak, tak perlu menunggu Pemilu atau Pilpres, tak boleh juga berharap pada Pilkada. Umat ini wajib fokus pada kesibukan untuk berdakwah, menyiapkan kondisi umum sebagai prasarat ditegakkannya syariah secara kaffah.

Sudah cukup waktu dan kesempatan yang diberikan pada politisi sekuler itu. Mereka juga sudah membuktikan, bahwa mereka semua pembohong dan khianat.

Sudah saatnya umat ini menggantungkan harapan hanya kepada Allah SWT, hanya kepada syariah, serta memberikan kepercayaan kepada para pengembannya. Pengemban dakwah yang selalu hadir dan bersama umat, merasakan langsung penderitaan umat, serta tidak pernah mengumbar dusta dan khianat terhadap umat. [].

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan