Di balik kamp Uighur, China
Bapak-bapak China di balik kamp Uighur
Namanya Chen Quanguo, wajahnya ga ada serem-seremnya, malah lebih garang bos Baba Aliong, Mr. Jek Ma. Biar gitu-gitu pak Chen ini Komunis, bahkan beliau dikenal sebagai Ngisisnya Komunis, alias radikal Komunis China. Metodologinya juga mirip Ngisis yaitu sama-sama suka cuci otak massal.
Saat ini pak Chen menjabat sebagai CEO paratai Komunis di provinsi Xinjiang, tempat belasan juta Muslim Uighur tinggal.
Sebelum itu, pak Chen memimpin partai Komunis di Tibet. Di sana ribuan biarawan Buddha dipaksa seperti anak TK mengikuti ospek pemerintah Komunis. Mirip seperti Uighur, orang Tibet memang menyimpan asa merdeka dari China, makanya Dalai Lama terus hidup di pengasingan.
Bertugas di Xinjiang sejak Agustus 2016, pak Chen membuat gebrakan lebih dahsyat. Kebijakannya bukan lagi sekedar pembatasan ibadah, pembatasan belajar Islam bagi anak-anak dan pembatasan budaya Uighur seperti kepala daerah sebelumnya, oleh pak Chen dibukalah kamp konsentrasi raksasa untuk mencuci otak warga Uighur yang dituduh terpapar radikal bebas.
Targetnya ga seribu dua ribu orang, melainkan jutaan. Karena ini rekayasa sosial, kamp didukung pula kebijakan lain dengan dalih pendidikan ulang. Khusus anak-anak yang orang tuanya masuk kamp ada panti asuhan Komunis. Juga 1 juta kader Komunis disebar untuk tinggal di rumah-rumah keluarga Muslim Uighur.
Mereka yang masuk kamp tak punya kejelasan kapan dilepas, suka-suka pak Chen pokoknya. Bahkan anak buah pak Chen yang dianggap membangkang karena sengaja melepas atau menghalangi penangkapan orang Uighur langsung 'dihilangkan'.
Jangan harap menjalankan 5 rukun Islam selama di kamp Komunis. Makin relijius anda makin dianggap pasien "kronis" dan makin berat penanganan yang dilakukan. Seorang warga Kazakh pernah masuk di sana, bersaksi bahwa ia dipaksa murtad, dengan berbagai siksaan dijalaninya.
Seperti doktrin dasar Komunis di seluruh dunia, di kamp China peserta dipaksa melepas diri dari penghambahan kepada Allah, lalu diarahkan untuk mengkultuskan tokoh-tokoh Komunis yang masih hidup maupun yang sudah jadi tulang belulang. Sebabnya para komunis ini diceritakan telah berjasa kepada rakyat.
Pak Chen tak pandang bulu dalam memasukkan Uighur ke dalam kamp penahanan. Mau laki-laki atau perempuan, tua atau muda, gadis atau menikah, bahkan wanita Hamil.
Seorang Muslimah bernama Buzainafu Abudourexiti hilang sejak 2017 hingga hari ini. Kabar terakhir yang diterima keluarga, ia dihukum 7 tahun penjara. Saat ditangkap, Buzainafu sedang hamil dan berencana ke Australia untuk menyusul suaminya. Namun cerita indah itu gagal total. Bahkan janin yang dikandung itu telah gugur, kata pejabat setempat.
Tak jelas apa kesalahan Buzainafu. Sebelumnya kehidupannya normal, hanya saja ia pernah 2 tahun belajar di Mesir, salah satu negara Timur Tengah yang dianggap merah oleh China.
Ada ribuan Buzainafu-Buzainafu lain di Xinjiang sejak pak Chen menjabat..
Makanya jangan nilai orang dari tampangnya, apalagi kalo dia komunis
Dalam Kapitalisme rakyat dieksploitasi oleh pemodal kaya, kalo dalam komunisme peran itu digantikan oleh para petinggi paratai
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=159855525368160&id=100040311414058
Comments
Post a Comment