Sepeda bermerk kelas dua dan bully-annya.

HEEE...BOOOHH...

Sepeda gua ini, kelasnya entry level. Harganya empat juta dan buat gua segitu itu udah mahal banget.

Gua beli karena gengsi aja. Gua nanyak sama yang jual, "sepeda pemula yang nggak malu-maluin di komunitas itu merk apa?" Maka direferlah gua ke sepeda ini.

Secaranya gua cowok manis, waktu gua beli ini, gua ajak binik gua. Waktu itu, dengan muka pura-pura bijak, gua tanya ke binik gua, "nggak apa nih yang ini, nggak yang lebih murah aja?"

Binik gua dengan welas asih bilang gini, "nggak apalah, sesekali kamu manjain diri." Detik itu, gua ngerasa seneng-seneng nyesel.

Terbukti, minggu berikutnya gua menemukan kalo itu adalah sepeda dengan bobot paling berat yang pernah di buat di era modern. Wal hasil, gua selalu ketinggalan jauh di belakang kalo gowes bareng temen.

Itu, belum termasuk bully yang musti gua hadapi dari berbagai pihak, karena ternyata merk sepeda gua adalah anak merk dari merk Wim Cycle, ya itu... yang iklannya heee... boooh... itu.

Lu kebayangkan? Gua lagi usaha nggenjot tanjakan, trus ada yang nyeletuk, "hee..boooh..." - langsung lenyap tenaga gua.

Om Edi Winarno, mentor gowes gak resmi gua pernah usul, timpa aja merk sepeda gua itu dengan stiker bertuliskan "Bukan Thrill". Ide yang bagus, untuk semakin dibully.

Cita-cita gua sih, Santa Cruz carbon.

https://www.facebook.com/714484144/posts/10157280065799145/

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan