Adab pencari ilmu, dulu & sekarang
SUNGGUH AJAIB
● Sungguh ajaib orang zaman sekarang,
Ustadz nya sedang mengajarkan ilmu, jamaah taklimnya sibuk makan camilan
Padahal, salafus shalih terdahulu mau membuka kertas catatan belajarnya saja berusaha sepelan mungkin agar gurunya tak terganggu dengan suaranya.
● Sungguh ajaib orang zaman sekarang,
Bikin status yuk ke majlis ilmu mencari ilmu dan berkah,
eeh di majlis cuma numpang silaturahim sama teman, ustadz nya mengajar, muridnya ngobrol.
Padahal para salafus shalih terdahulu saat menyimak gurunya bagai ada burung yang hinggap di kepalanya, terdiam serius menyimaknya.
● Sungguh ajaib orang zaman sekarang,
anaknya disuruh belajar sama ustadz, tapi ustadz nya diomongin pula di belakang, bahkan ada lagi yang suka suruh suruh ustadz nya ini ituin keperluan anaknya.
Pas ngerasa ga cocok, bilang ke lembaga minta anaknya dikasih ganti ustadz yang lain.
Padahal salafush shalih terdahulu, orang tua menitip anaknya malah disuruh jadi khadim (berkhidmat) kepada gurunya. Orang tuanya ikhlas agar anaknya dididik gurunya.
● Sungguh ajaib orang zaman sekarang, begitu senang saat menemukan aib gurunya dan diceritakannya dengan puas di grup grup.
Padahal, salafus shalih meyakini orang yang menyiarkan aib gurunya pertanda berkah sang murid sudah dicabut.
● Sungguh ajaib orang akhir zaman.
Gurunya dijadiin pesuruh, muridnya berlagak bos.
Katanya, mencari berkah tholabul ilmi
Masya Allah,
itulah bedanya para salafus shalih dengan kita,mereka belajar adab bertahun tahun sebelum belajar ilmu lainnya.
Imam Syafii rahimahullah dahulu turun dari tunggangannya dan memberi hormat pada seorang badui karena sang badui pernah mengajarinya satu ilmu.
Diingatnya selalu, dan dimuliakannya seumur hidup.
Padahal kita, orang zaman sekarang,
Sudah berkali kali manggil ustadz ke tempat kita, bertahun tahun (katanya) belajar, tak juga berubah akhlak dan iman kita.
Coba dilihat lagi, barangkali berkahnya sudah lama dicabut.
Akibat lupa adab pencari ilmu.
Comments
Post a Comment