Pendapat sahabat Abu Bakar dikritisi, anda adem ayem.
Kesalafiyan anda diuji.
Pendapat sahabat Abu Bakar dikritisi, anda adem ayem.
Pendapat sahabat Umar bin Al Khatthab dikritisi anda woles saja.
Pendapat Imam Sa'id bin Musayyib dikupas tuntas anda seakan sedang nyruput es kelapa muda.
Pendapat Imam Syafii diluruskan anda seakan sedang menyelam di lautan air es.
Pendapat Syeikh Al Albani atau Bin Baz atau Bin Utsaimin atau Shaleh Fauzan dibantah anda tidak maslah.
Namun tatkala pendapat guru atau ustadz anda dikritisi anda merasa sakit hati, seakan kritikan itu adalah tindakan kurang ajar, durhaka, kurang ajar, pembangkangan, atau kelancangan. Nafas anda segera berdecak kencang, terengah engah, darah anda mendidih, dan mata andapun memerah, dan anda tergugah untuk membela kehormatan gurunda yang anda anggap sedang diinjak injak.
Pernahkah anda merasa telah kurang ajar atau lancang melawan senior ketika membantah atau mengkritisi pendapat sahabat atau imam Syafii atau Syeikh di atas atau lainnya?
Kawan! Jangan ada dusta di antara kita dan jangan ada standar ganda di antara kita.
Kalau anda ingin merasakan nuansa perbedaan pendapat, maka anda bisa mengkaji kitab Bidayatul Mujtahid karya Ibnu Ar Rusyud atau lainnya.
Kalau kajian anda selalu kitab mulakkhas al fiqhi, atau hanya buku karya guru anda saja, maka piknik anda kurang jauh kawan.
Dan bila nada kesulitan mencari tempat kajian kitab tersebut, maka anda bisa bergabung dengan kami di STDI Imam Syafii, dengan mendagtar secar ainline di tautan berikut ini:
http://pmb.stdiis.ac.id/
Ku tunggu kedatanganmu kawan..
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2855601271187694&id=405218379559341
Comments
Post a Comment