Tidak ada yang meninggal karena Covid-19...?

Tidak ada yang meninggal karena Covid-19...?
Meninggalnya semua sudah karena punya penyakit lain?
---

Kalau ngomong pakai data dong, kalau cuma asal "nyebut" anak-anak mah juga bisa. Situ lho yang bilang corona ini "cuma mainan anak2"...🤠...hehehe...🤭

Benar mayoritas pasien2 covid-19 yang kritis dan meninggal adalah mereka yang sudah punya gangguan atau penyakit bawaan sebelumnya, misalnya hipertensi, gangguan jantung, diabetes dsb...(disebut comorbid)

Tapi apakah betul katanya ga ada yang meninggal murni tanpa comorbid...? 🧐

Gak ada yang meninggal cuma karena covid-19...? 🧐

Coba kita lihat ya...

Sampel data di China

1. Xie dkk melaporkan fakta data di 21 rumah sakit Wuhan antara tgl 21-30 Januari  2020.

Dari 168 pasien yang meninggal, 126 (75.0%) orang adalah pria. Dari keseluruhan kasus terdapat 161 (95,8%) orang diantaranya berusia di atas 50 tahun. 

Lanjutnya...

"Most patients, 125 patients (74.4%) had 1 or more comorbidities."

Artinya...

Mayoritas yakni 125 pasien (74,4%) memiliki 1 atau lebih penyakit penyerta (comorbid)...

BERARTI DARI 168 PASIEN YANG MENINGGAL ADA 43 (25,6%) ORANG PASIEN TANPA COMORBID....

Lha, kalau ini diklaim meninggalnya bukan karena covid-19 terus karena apa coba...? 🧐

Keselek biji rambutan????
   
  
 
2. Chen dkk melaporkan data dari RS Tongji di Wuhan s.d 28 Februari 2010.

Ada 113 pasien meninggal, usia umumnya 62 - 77 tahun dan didominasi laki2 (83 orang atau 73%).

Lanjut mereka lagi

"Overall, 71 (63%) patients who died and 62 (39%) who recovered had at least one chronic medical condition."

Secara umum, 71 (63%) pasien yang meninggal minimal punya 1 penyakit penyerta.

BERARTI DARI 113 YANG MENINGGAL ADA 42 (37%) ORANG PASIEN TANPA COMORBID....

Lha, kalau ini diklaim meninggalnya bukan karena covid-19 terus karena apa coba...? 🧐

Kejedot traktor????

  

3. Zhou dkk melaporkan data dari Jinyintan Hospital dan Wuhan Pulmonary Hospital per 31 Januari 2020.

Dari 191 pasien yang keluar dari perawatan di rumah sakit terdapat 54 kasus kematian dimana 36 orang atau 67% nya memiliki penyakit penyerta (comorbid). Mayoritas penyakit penyerta adalah hipertensi.

BERARTI DARI 54 YANG MENINGGAL ADA 18 (33%) ORANG PASIEN TANPA COMORBID....

Lha, kalau ini diklaim meninggalnya bukan karena covid-19 terus karena apa coba...? 🧐

Apa karena kesambet santet????
 
  

Bicaralah yang proporsional..
---

Coba gunakan data dan katakan :

"Dari sekian banyak penderita covid-19 mayoritas mereka yang meninggal adalah yang memiliki penyakit penyerta (comorbid) seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, kanker dsb...tapi bukan berarti mereka yang tidak punya comorbid boleh berleha-leha santai, walaupun jumlah nya lebih sedikit tetap ada yang meninggal..."

Begini kan enak...

Sekarang kita tahu walaupun mayoritas penderita covid-19 yang meninggal adalah mereka yang sudah punya penyakit penyerta sebelumnya (comorbid) bukan berarti yang meninggal murni karena covid-19 itu tidak ada.

Mungkin niatnya itu orang bilang covid-19 tidak bikin mati adalah mau "menenangkan" atau "menghibur" masyarakat, tapi sayangnya asal ngomong..."HIBURAN PALSU"...

Kalau ini diyakini masyarakat malah bisa jadi blunder, orang2 bakalan pada menyepelekan..

So, bagaimanapun lebih baik mencegah daripada tertular...

Wallahu a'lam..
Semoga bermanfaat
Salam sehat🙏

#stayhome
#maskeruntuksemua
#flattenthecurve

Sumber

Xie J, Tong Z, Guan X, Du B, Qiu H. Clinical Characteristics of Patients Who Died of Coronavirus Disease 2019 in China. JAMA Netw Open. 2020;3(4):e205619. doi:10.1001/jamanetworkopen.2020.5619

Chen Tao, et.al. Clinical characteristics of 113 deceased patients with coronavirus disease 2019: retrospective study. BMJ  2020;368:m1091 doi: 10.1136/bmj.m1091 (Published 26 March 2020)

Zhou, Fei et al. Clinical course and risk factors for mortality of adult inpatients with COVID-19 in Wuhan, China: a retrospective cohort study. The Lancet, Volume 395, Issue 10229, 1054 - 1062 Published:March 11,2020 DOI:https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30566-3

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10217041914462009&id=1292186698

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tingkatkan Pengetahuan Anda! TAHUKAH ANDA?

Tingkatkan Pengetahuan Anda! TAHUKAH ANDA? ❓ Burung tidak buang air kecil. Kuda dan sapi tidur sambil berdiri. Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang mampu terbang. Tulang kakinya sangat tipis sehingga tidak bisa berjalan. Bahkan ketika mata ular tertutup, ia masih bisa melihat melalui kelopak matanya. Terlepas dari bulu putihnya yang halus, Beruang Polar sebenarnya memiliki kulit hitam. Rata-rata lalat rumah hidup hanya 2 sampai 3 minggu. Untuk setiap manusia, ada sekitar satu juta semut. Sejumlah kecil alkohol pada kalajengking akan membuatnya gila dan membuatnya menyengat dirinya sendiri sampai mati. Buaya dan hiu bisa hidup hingga 100 tahun. Seekor lebah madu memiliki dua perut: satu untuk madu dan satu untuk makanan. Gajah memiliki berat kurang dari lidah paus biru. Hati paus biru adalah ukuran mobil. Paus biru adalah makhluk terbesar yang pernah berkeliaran di bumi. Kecoa bisa bertahan selama sekitar seminggu tanpa kepalanya sebelum mati kelaparan. Ketika lumba-lumba sakit at...
Read more

Menyambut Ramadhan

_Copas Ulang_ *Pesan Gurunda Ustadz Ismail Yusanto* *Menyambut Ramadhan :* #1 Munculkan kegembiraan, kebahagiaan dalam hati menyambutnya, caranya, segarkan kembali pemahaman ttg Ramadhan, segarkan kembali pemahaman ttg keutamaan2 Ramadhan #2 Pelajari kembali fiqih Ramadhan. Ada begitu banyak sumber dan mudah dijangkau #3 Siapkan fisik. Allah SWT menyiapkan sahur, manfaatkan, karena ada banyak hikmah dalam sahur, salah satunya untuk menjaga kesamaptaan fisik kita. #4 Persiapan penghayatan. Bisa disebut, puasa ini ibadah fisikal, tapi buahnya non fisikal. Di sinilah pentingnya penghayatan. Agar Ramadhan tdk berlalu sekedar fisik yg tak berdampak pada ketakwaan. Masya Allah Berdasarkan riset, Mogok makan bisa bertahan 25 hari, tidak minum bisa bertahan sd 5 hari.  Shaum hanya 1 hari, setelahnya berbuka.  Maka, tdk ada yg berat dalam shaum. Bahkan, jikapun kita sakit, Allah memberi kemudahan, rukshoh... Masya Allah. Maka berbahagialah. Masya Allah, agama ini sesungguhnya sangat mu...
Read more

Mencampuradukkan ajaran agama lain ke dalam Islam

Mencampuradukkan ajaran agama lain ke dalam Islam, yang dikenal sebagai sinkretisme, adalah hal yang dilarang dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Berikut adalah dalil-dalilnya: 1. Larangan Mencampuradukkan Kebenaran dan Kebatilan Allah berfirman dalam Al-Qur'an: وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ "Wa laa talbisul haqqa bil-baatili wa taktumul haqqa wa antum ta'lamuun." Artinya: "Dan janganlah kamu mencampuradukkan yang hak dengan yang batil dan (janganlah) kamu menyembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 42) Ayat ini menegaskan bahwa mencampurkan ajaran Islam dengan ajaran agama lain, yang bertentangan dengan tauhid, adalah perbuatan yang dilarang. --- 2. Islam adalah Agama yang Sempurna Allah berfirman: ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗا "Al-yawma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu 'alaikum ni’matii wa rad...
Read more