Jalur berliku menuju kemenangan
SARINGAN ALLAH
Oleh Iramawati Oemar
Sama sekali gak nyangka, ternyata jalan kemenangan ini sangatlah tidak mudah, panjaaang dan berliku-liku. Cuma sekedar menginginkan ada perubahan kepemimpinan nasional agar negeri ini sedikit lebih baik dan akan jauh lebih baik lagi ke depannya, ternyata tidaklah mudah, hambatannya besar sekali.
Sudah sedemikian rupa dibuat 'grand design'-nya, sehingga meski melalui mekanisme konstitusional rutin 5 tahunan, tetap saja tidak terwujud. Walau realitanya masyarakat yang sejak tahun lalu menggaungkan hastag #2019GantiPresiden luar biasa besarnya.
Tapi semua ini pasti ada hikmahnya. Bukankah sehelai daun jatuh saja atas izin Allah?!
Apatah lagi jadi pemimpin tertinggi sebuah negeri berpenduduk 260-an juta yang mayoritas Muslim ini.
Dan jangan salah memaknai, "izin" Allah TIDAK SAMA dengan "restu/ridho" Allah.
Allah mengizinkan proses panjang, berliku, dan penuh tipu daya serta permufakatan jahat dan curang ini terjadi, tentu karena Allah punya maksud tertentu.
Mungkin ini ujian bagi bangsa ini.
Mungkin ini latihan bagi keistiqomahan kaum Muslimin Indonesia untuk terus berjuang membela KEBENARAN, KEADILAN, dan KEJUJURAN.
Dengan panjangnya jalan yang harus ditempuh, tersarunglah pasukan yang tadinya berada dalam barisan besar.
Ketika KEMENANGAN ternyata TIDAK MUDAH DIRAIH, beberapa orang mulai menunjukkan WATAK dan KARAKTER ASLInya : BERKHIANAT!!
Minimal mulai menjelek-jelekkan barisan tempat di mana dulu dia berdiri.
Sebagian lagi bahkan mulai terang-terangan MENJILAT LAWAN, menjilat kembali ludahnya sendiri, bahkan mungkin muntahannya. Menjijikkan!!
Coba kalau saja kemenangan itu sangat mudah diraih, mungkin saja para pengkhianat bertopeng itu sudah siap-siap menerima jabatan empuk. Tak sempat terbongkar sifat aslinya. Dan itu jauh lebih berbahaya, musuh dalam selimut.
Sekarang, ketika jalan perjuangan masih panjang, barisan sebagian kecil mulai berguguran, ada yang merasa lelah, ada yang mulai putus asa, ada pula yang balik badan karena godaan "ghonimah".
Di saat-saat seperti inilah, mulai terlihat mana yang istiqomah, mana yang tidak. Mana yang setia, mana yang bermuka dua.
Sungguh luar biasa saringan Allah.
Dalam ujianNYA, DIA menyaring dan memisahkan mana hamba-hamba-NYA yang tetap di jalan-NYA, mana yang mulai berpaling.
Mana yang tetap tawakkal dan percaya janji Allah akan kemenangan, mana yang berputus asa dari rahmat Allah.
Semoga, ketika kelak kemenangan di tangan, bukan para pengkhianat yang menikmati hasilnya.
= IO =
Comments
Post a Comment