KETIKA LAWAN TERLALU KUAT vs Pemilu

INDEPENDENCE DAY : KETIKA LAWAN TERLALU KUAT

Konon… ya, karena ini hanyalah sebuah film fiksi ilmiah tahun 1996 garapan sutradara Roland Emmerich, Amerika Serikat diserang makhluk asing tepat dua hari menjelang peringatan kemerdekaannya : 4 Juli. Berawal dari sinyal yang memburuk, seakan di langit sana ada makhluk raksasa yang menghalangi akses bumi dengan satelitnya sendiri. Mirip tanggal 21-22 Mei 2019 ketika sinyal internet tiba-tiba memburuk dan media sosial sulit diakses. Entahlah, mungkin sinyal memburuk akan selalu menjadi pertanda sebuah kekuatan jahat dari luar ingin menguasai sebuah bangsa.

Menariknya, gelagat akan hadirnya kejahatan luar biasa ini justru dirasakan oleh seorang pakar IT lulusan MIT bernama David Levinson (diperankan oleh Jeff Goldblum), bukan oleh pemerintah Thomas J. Whitmore (oleh Bill Pullman) dengan sumber daya manusia, teknologi dan ekonomi yang melimpah itu. Tapi begitulah… sebuah kesederhanaan yang cerdas, intuitif dan peduli acapkali lebih mampu membaca gelagat, daripada sebuah raksasa birokrasi yang telah menjadi planga-plongo, tambun dan prosedural. Ya, tak perlulah berkecil hati atas kekuatan minimalis kita. Karena boleh jadi kekuatan raksasa yang mekanistik-birokratik itu hanya cocok untuk memproduksi beberapa set meubel sahaja.

Bahkan secara personal David sebenarnya bermusuhan dengan Thomas. Tapi untuk sebuah ketulusan, kepedulian dan tanggung jawab, toh akhirnya David mau berbagai solusi dengan lawannya. Dan sekujur film ini memang “hanya” berkisah tentang kekuatan sebuah tanggung jawab yang akhirnya memenangi sebuah peperangan melawan raksasa sombong : tanggung jawab moral seorang ilmuwan… tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat… tanggung jawab anak terhadap ayah… tanggung jawab tentara terhadap negaranya… tanggung jawab seorang suami terhadap istri dan anaknya…

Tanggung jawab itu pula yang menggerakkan Kapten Steven Hiller (Will Smith memainkannya dengan cukup jenaka). Ia terjun ke gelanggang seorang diri atas tanggung jawabnya pada Negara, kekasih dan seorang anaknya. Ia taklukkan sebuah pesawat musuh lewat kecerdikan, bukan kekuatan, lalu ia seret sebuah makhluk berlendir mirip octopus untuk dipelajari. Ah… anda telah mengajariku, Hiller, bahwa kedigdayaan jangan dilawan dengan kekuatan, tapi dengan kepiawaian menghindar. Dan bahwa di balik setiap kecanggihan teknologi superfisial itu selalu akan menyembul sebuah sosok ringkih

Makhluk berbelalai itu ia bawa ke Gurun Nevada sektor 51, sebagai sampel. Dan di sana telah menanti pula sebuah sampel lainnya : sebuah wahana tempur musuh yang pernah terdampar di bumi sekian puluh tahun silam. Karena untuk mempelajari dan mengalahkan musuh hanya butuh secuil sampel, yang penting representatif. Tentunya bukan sampel tipu-tipu ala Quick Count, yang bicara tentang metode random dan jumlah sampel, namun tak pernah mengerti tentang hakikat representativeness. Sampel Steven Hiller mungkin bersifat purposive, bahkan incidental, namun representative.

Nah, lengkap sudah : ada kepedulian, tanggung jawab, kecerdikan dan kecerdasan. Modal telah hampir cukup untuk menghadapi dan mengalahkan kekuatan tak tertandingi itu. Tinggal ditambah dengan segunung nyali dan kenekatan. Plus keyakinan bahwa bersama kekuatan pasti ada kelemahan… bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Dan tentunya mereka tak boleh dungu atau ber-IQ 200 sekolam untuk memiliki itu semua. Maka, sekian skuadron pesawat tempur membawa peledak berkepala nuklir meluncur menyerang pesawat induk musuh. Sayang… tamengnya terlalu kuat untuk ditembus.

Beberapa kota besar dunia telah luluh lantak. Sedangkan lawan masih begitu digdaya. David Levinson mengurusi ayahnya, Julius (diperankan Judd Hirsch), yang terkena flu di bunker Sektor 51. Dan… Aha !!! David terkesima : benteng pertahanan tubuh ayahnya melemah karena infiltrasi virus flu. Aha : pesawat induk musuh berteknologi canggih itu harus disusupi virus computer, agar benteng pertahanannya pun melemah !!! Maka virus komputerpun disusupkan. Dan… blum… si Jahat akhirnya dikalahkan oleh ide  jail seorang Levinston. Di Hari Kemerdekaan itu, kekuatan digdaya musuh rontok satu-satu. Ku matikan tayangan itu dengan senyum : bahwa bangsaku harus menjadi Si Jail untuk mengalahkan Si Jae… Eh…

Depan gedung MK, 27 Juni 2019

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan