Negeri yang penduduknya hampir mirip kaum Ya'Juj dan Ma'juj
SAYA HENDAK BERCERITA, SEMOGA ANDA MAU BERFIKIR
- - - - - - -
Tentang Negeri yang penduduknya hampir mirip kaum Ya'Juj dan Ma'juj
Di negeri asalnya,
tanah dan buminya sudah tidak mampu menampung penduduk2 ini, karena saking padatnya
Sekolah-sekolah penuh.
Bursa kerja penuh.
Daftar PNS penuh.
Stasiun penuh .
Bandara Penuh .
Sembahyang di Temple penuh .
bahkan untuk wisata pun juga penuh.
Pemerintahnya pusing mau menempatkan warga-warga,
pusing mencarikan lapangan kerja nya,
pusing menyediakan sumber pangan nya
pusing menyediakan sumber energi nya
itulah kenapa mereka mencari tanah baru
tanah harapan akan pemutus masalah mereka.
Tanah yang kaya sumber daya mineral, untuk industri dan energi mereka.
Tanah yang subur untuk ladang-ladang pangan baru mereka.
Tanah yang diperintah para pejabat korup yang mudah mereka sogok atau mampu mereka jebak untuk bisa mereka jerat dengan hutang yang kemudian mencekik. Sehingga mampu didikte untuk mengikuti kemauan mereka.
Tanah dimana industri nasionalnya tidak berkembang dan tidak mandiri, sehingga dengan pejabat yang korup itu mampu membuat kebijakan-kebijakan dimana mereka bisa membanjiri tanah itu dengan impor barang dari negeri mereka dan bisa mematika setiap industri lokal.
Tanah yang dipenuhi orang2 yang mau dibodoh-bodohin oleh media dan sosok idola boneka.
Tanah yang dipenuhi pemuda-pemuda yang tidak berfikir masa depan dan mampu mereka lalaikan dengan serbuan pil ekstasi, narkoba yang diselundupkan pada tiang-tiang beton proyek2 mercusuar penuh kepalsuan.
atau bisa dihancurkan dengan serbuan keping2 DVD dan Film2 Parno yang dihargai kiloan dari berpuluh-puluh kontainer yang datang menyerbu pelabuhan.
- - - - -
Pertanyaannya :
JIka pejabatnya udah bisa di dikte
Industri dalam negeri bangkrut dan bisa dimatikan
Pemuda-pemuda nya udah teler narkoba dan parno
Media-media nya udah dikuasai
Rakyat nya udah bisa ditipu dengan pemimpin boneka
berapa lama lagi negara itu akan bisa dikuasai ?
Saya yakin, anda bisa menjawabnya
Perang ke depan bukan hanya perang senjata
tetapi perang perbutan energi dan perebutan bahan pangan.
Comments
Post a Comment