Zonasi sekolah tanpa solusi?
Sesungguhnya sekolah bukan hanya untuk anak yang cerdas akademis, yang nilai ujian nasionalnya tinggi, tapi harusnya untuk seluruh anak Indonesia
Sekolah bukan untuk berkompetisi, tapi bagaimana mampu berkolaborasi, tempat tumbuh dan berkembang anak anak yang nyaman, aman membuat mereka bahagia
Saat ini masalahnya bukan di zonasi, masalahnya adalah pemerintah tidak mampu membuat semua sekolah menjadi sekolah favorit, merata kualitasnya, SDM nya, sarana prasarananya
Harusnya jangan Ujian Nasional menjadi acuan masuk sekolah negeri, kalau itu terjadi maka akan ada berkumpul satu sekolah dengan anak2 yg nilainya tinggi, ada lagi sekolah yang muridnya semua nilainya rendah. Ini tidak baik bagi perkembangan anak anak secara keseluruhan, setidaknya bisa berdampak pada kemampuan sosial emosionalnya, kepercayaan diri, tingkat stres dan sebagainya
Sistem zonasi ada baiknya, pemerataan kemampuan anak, dekat dengan rumah, lebih banyak waktu berkumpul dan berkomunikasi dengan teman teman dekat lingkungannya, masalah keamanan dan lainnya
Pemerintah harus mewujudkan semua sekolah menjadi sekolah favorit, setara kualitas sumber daya manusianya, kelengkapan sarana prasarana, laboratorium, pembangunan gedungnya dan standar lainnya
Bantuan pemerintah harus merata, tidak hanya fokus kepada sekolah sekolah yang dianggap favorit, semua sekolah harus mendapat bantuan yang sama, bahkan harusnya lebih memprioritaskan pada sekolah yang masih minim sarana prasarananya
Kalau semua sudah diwujudkan, maka tahun depan tidak ada lagi masalah dalam penerimaan peserta didik baru, karena semua sekolah adalah favorit
Amanat UU Dasar adalah anak anak yang fakir dann tidak mampu dipelihara oleh negara, tidak boleh hanya karena tidak bisa bersaing karena nilai, kemudian harus masuk sekolah swasta, kalau tidak mampu membiayai, kemudian putus sekolah, ini tidak boleh terjadi. Negara WAJIB membantu mencarikan solusinya
Fb oleh: Dhanang Sasongko
Comments
Post a Comment