REVOLUSI MENTAL Dikti vs Fakta anggaran

REVOLUSI MENTAL, MATA MU!!!

Fb by Mardigu WP

Ada kementrian yang tidak banyak di sorot media, kalem-kalem bae kementrian tersebut. Adem ayem tenang tenang saja kementerian tersebut namun prestasinya bagaimana?  Terbaik?

Enggak bangeeet! salah satu paling geblek.

Anggarannya ? salah satu yang terbesar.

Kementerian mana itu? Ya benar Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Jangan tanya tentang daya saing alumni perguruan tinggi, jangan tanya prestasi, jangan tanya karya, jangan tanya mental attitude mahasiswanya, jangan dulu kesana sana urusan revolusi mental apa lagi. Jauuuuuh.

Bener deh,  Kita ngak tahu kementrian itu buat apa dan alumninya bisa apa, di banding dengan jumlah yang di hasilkan di tambah uangyang negara sudah keluarkan, persentase produktifitasnya kecil sekali.

Kita telaah lebih dalam. Kita melihat salah satu anggaran yang besar di kementerian tersebut adalah biaya riset.

Apa yang kita temukan? Ternyata penghamburan dana riset di perguruan tinggi itu sudah tingkat dewa jumlahnya. Dan? tanpa hasil.

Jumlahnya? Gila bener, Rp 26 triliun pertahun. Atau selama 5 tahun ini berapa kalau di akumulasi? dana riset tersebut Rp 130 Triliun, catat: Tanpa Hasil!!.

Eh ada ding, Hasilnya laporan dalam bentuk paper, kajian ilmiah, tulisan naratif panjang, itu doang hahaha, geb##k buanget dah pokoknya!!!

Kalau begini kita pembayar pajak mau komentar apa? Itu uang pajak loh. Uang keringet jerih payah rakyat yang kerja lalu di ambil buat bayar pajak yang (katanya) untuk membangun “mental bangsa yang akan di revolusi”.

Ternyata? Nol besar! . Ini siapa yang harusnya bertanggung jawab?

Oh lupa, ada sih karya perguruan tinggi. Hasil dari riset perguruan tinggi  dan lembaga (dari Rp 26 triliun dana riset) adalah motor Gesits karya ITS.

Tetapi ada yang gak enak, Gesits kerjasama dengan BUMN (Wijaya Karya). Yang hasil murni perguruan tinggi tidak ada sama sekali. Itupun Gesits ngak “take off”juga. Bayangkan 5 tahun Rp 130 triliun?!!!

Kalau soal file penelitian dan paten doang banyak!  sayang ya, tanpa kelanjutan karena hanya teori semata. Aslinya ya tidak bisa diterapkan sama sekali itu penelitian.

Karya kertas tadi tidak bermanfaat bagi rakyat. Apa lagi  bagi pembayar pajak, (beuuuh bawaannya pengen geblek geblek-in pejabat dikti aja). Belum lagi mutu murid dan “attitude” revolusi mental. Selanjutnya kita harus bagaimana nih? #peace

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan