Korban mantri meninggal di Papua
SURAT TERBUKA
Kepada Yth.:
Menteri Kesehatan RI
Ibu dr. Nila Moeloek
di Jakarta
Dengan hormat,
Bersama ini kami atas nama penggiat media sosial peduli bangsa menyampaikan keprihatinan atas meninggalnya seorang mantri bernama Patra Marinna Jauhari yang secara suka rela bertugas di pedalaman Papua, tepatnya di Kampung Oya, Distrik Naikere, Teluk Wondama yang belum ada akses jalan, karena lokasinya terpencil dan terisolasi, sehingga harus diantar dengan helikopter.
Namun saat masa tugasnya selesai, tak pernah lagi ada yang menjemputnya pulang. Padahal ia disana hidup hanya seorang diri dengan stok bahan makanan, obat-obatan dan keperluan lainnya sudah habis. Hingga sungguh tragis, dan menyedihkan karena ia harus meninggal dunia dalam kesendirian nya di pedalaman Papua setelah terkena Malaria.
Oleh karenanya, mohon kiranya Ibu berkenan memberikan perhatian khusus kepada almarhum yang telah menjadi 'Pahlawan Kesehatan' dengan pengabdiannya yang luar biasa, yang belum tentu mau dilakukan oleh petugas medis lainnya.
Demikian, atas perhatiannya, kami haturkan terima kasih.
Hormat kami,
Wahyu Sutono
Tembusan Yth. :
1. Menteri Sosial RI
2. Gubernur Papua Barat
====================================
Ini tulisan Mantri Patra sebelum meninggal:
BAJU PUTIH KERING BERKERINGAT
Inilah kalian, baju putih berkeringat yang dihiasi debu. Meski tampak menjijikkan dengan pekerjaanmu saat kalian mendekati mereka
Hanya doa yang selalu kalian haturkan pada Tuhan di setiap gersang tanah hujan. Keringat kalian ada bagi mereka, untuk mereka.
Sambil sesekali merayu kepada Tuhan, kapan semua berakhir, namun tugas dan tanggung jawab berpihak pada kalian.
Dengan tingkah laku dan jiwa yang mencintai mereka, jiwa yang tidak berdosa, di tinggal sakit.
Kalian datang dengan harapan semua sehat. Bandir pohon menjadi bantal bagi kalian. Tanpa menghaturkan sepatah kata pun. Kalian berjalan menembus rimba. Tidak ada kata sungut di bibir. Kalian tetap berharap baju putih adalah teman setia di mana keringat itu ada.
Biar semua orang menatap kalian, biar semua orang betah dengan kalian. Kalian tahu asal kalian tinggi menjangkau langit tak pasti. Tetapi di sela-sela doa terdengar...
Tuhan.. kami mau mereka rasa tangan kami. Tuhan kami mau mereka rasa damai kerja kami, kami tak tuntut banyak.
"Berikan kami kesehatan dan umur panjang biar bisa berkarya."
Comments
Post a Comment